Jakarta, 17-18 Oktober 2024, Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) khususnya Lembaga Organisasi Riset Kesehatan serta Pusat Riset Vaksin dan Obat (PRVO), telah menyelenggarakan kegiatan Seminar Kolaboratif BRIN-ASPI dengan tema “Regenerative Medicine Breakthrough: Pioneering the Path to The Future of Cell and Cell-derived Therapy” yang dilaksanakan di Gedung BJ Habibie BRIN Thamrin, Jakarta Pusat, dan dihadiri oleh lebih dari 150 orang peserta. Acara seminar ini menghadirkan para ahli dan pemangku kepentingan di bidang nya dengan 22 pembicara dan 7 moderator inspiratif yang terbagi menjadi 7 sesi yaitu keynote session, autoimunne session, orthopedic session, skin and aesthetic session, internist session, dental session dan neurology session.
Ketua ASPI Dr. dr. Rahyussalim, SpOT(K) mengatakan pengobatan dengan sel punca merupakan salah satu bentuk pengobatan yang akan marak digunakan di masa depan, pengobatan dengan sel punca mampu menjadi modalitas baru di dunia kesehatan, di mana pengobatan dengan metode tersebut dapat menyelesaikan berbagai penyakit degeneratif (menahun) maupun kongenital, yang pada saat ini tidak mudah untuk diobati dengan metode pengobatan konvensional. Oleh karenanya, dr. Rahyussalim mengapresiasi upaya BRIN dalam kegiatan kerja sama yang telah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu ini. Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, NLP Prof. Indi Dharmayanti mengungkapkan, pengembangan riset sel punca di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk penelitian yang sering dilakukan secara individu dan belum terkoordinasi dengan baik. Menurut Prof. Indi, BRIN memiliki peran penting dalam menyediakan platform bagi para peneliti untuk melakukan riset dan kolaborasi, terutama dalam pengembangan produk berbasis sel punca di sektor medis, khususnya untuk pengobatan regeneratif. Untuk memaksimalkan potensi riset ini, diperlukan kerja sama yang lebih erat antara berbagai pihak agar penelitian sel punca dapat terintegrasi, efektif, dan berkelanjutan. Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mempercepat pengembangan aplikasi klinis, mendorong riset dan inovasi, serta menginformasikan teknologi terkini sel punca di Indonesia. Hal ini mengingat potensi besar sel punca sebagai solusi medis. Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Riset Biomedis BRIN, Prof. Dr. Sunarno, M.Si., Med dan Wakil Ketua Asosiasi Sel Punca Indonesia, Dr. Cynthia Retna Sartika, M.Si juga menyatakan bahwa seminar ini menjadi wadah bagi para akademisi, industri, peneliti, dan pemerintah untuk berkolaborasi dan memperkuat riset sel punca di tanah air. Selain itu, seminar ini juga diharapkan dapat melahirkan ide-ide inovatif yang mampu mempercepat kemajuan penelitian sel punca di Indonesia. Melalui kolaborasi antara BRIN dan ASPI, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat dalam memajukan riset sel punca di Indonesia. Rangkaian acara ini dirancang menjadi platform bagi para peneliti dalam bertukar informasi, berdiskusi, dan berkolaborasi. Dengan adanya sinergi ini, riset sel punca di Indonesia diharapkan dapat berkembang lebih pesat, dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat, serta memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat luas.
Selain Seminar Kolaboratif yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Oktober 2024, rangkaian acara ini juga terdiri dari workshop dengan tema “MSCs Workshop: Unveiling MSCs Potency of Wound Healing” yang dilaksanakan pada tanggal 2 November 2024 bertepatan di gedung Advanced Cell-Therapy Production Laboratory, Prodia StemCell Indonesia.