Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) khususnya Lembaga Organisasi Riset Kesehatan serta Pusat Riset Vaksin dan Obat (PRVO), telah menyelenggarakan kegiatan Seminar Kolaboratif BRIN-ASPI yang dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2023. Seminar ini mengusung tema “The Rising Tide of Stem Cells Elaboration: Creating a Bigger Platform for Research and Community” dan sukses diselenggarakan secara luring (offline) di Auditorium Utama BRIN Gatot Soebroto, Jakarta, dengan dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta. Dalam seminar ini, topik yang dibahas adalah mengenai bagaimana perkembangan basic research sel punca di Indonesia, peran studi pre-klinis sebagai salah satu langkah penting untuk aplikasi klinis sel punca, serta perkembangan dan progress aplikasi klinis sel punca yang sudah dilakukan di Indonesia. Dalam sesi keynote speaker juga dibahas mengenai kerja sama strategis yang bisa dikembangan oleh BRIN dan ASPI dalam rangka mengembangkan riset sel punca serta mempercepat pelaksanaan terapi klinis sel punca di Indonesia.
Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Prof. Dr. drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si mengatakan, dengan berbagai skema dukungan baik berupa fasilitas dan pendanaan riset BRIN sangat mendukung perkembangan riset sel punca di Indonesia kepada semua peneliti tidak hanya terbatas bagi periset BRIN. Kepala Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Dr. Masteria Yunovilsa Putra menerangkan, BRIN memiliki skema program fasilitas pengujian produk inovasi kesehatan dan fasilitasi pembentukan pusat kolaborasi riset yang merupakan skema pendanaan untuk membentuk dan mengembangkan kolaborasi riset pada topik spesifik, seperti riset sel punca. Program tersebut terbuka bagi periset BRIN dan instansi eksternal baik yang berasal dari lembaga riset, perguruan tinggi, maupun industri yang mempunyai penelitian dan pengembangan.
Ketua Asosiasi Sel Punca Indonesia, Dr. dr. Rahyussalim, SpOT(K) juga mengatakan bahwa ASPI merupakan suatu wadah yang dibentuk untuk menaungi para peneliti sel punca di Indonesia agar dapat mendukung pertukaran dan penyebaran informasi serta ide-ide yang berhubungan dengan sel punca, sel, dan turunannya. Beliau juga mengatakan bahwa ASPI berharap pengembangan sel punca ini tidak hanya digali aplikasinya tetapi sampai turunannya. Oleh karena itu, ASPI berkolaborasi dengan BRIN untuk membantu terkait pendanaan, fasilitas, dan regulasi agar riset-riset yang dilakukan dapat tercapai.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Sel Punca Indonesia, Dr. Cynthia Retna Sartika juga memaparkan kendala-kendala yang seringkali dialami dalam proses translasi sel punca mulai dari riset dasar hingga aplikasi klinisnya. Menurut beliau, pengembangan sel punca di Indonesia sering kali menghadapi banyak tantangan, salah satunya karena penelitian sel punca yang masih dilakukan secara individual serta tidak adanya harmonisasi roadmap penelitian antar peneliti sel punca di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan diadakannya untuk mendukung terwujudnya kolaborasi antara jejaring peneliti sel punca di Indonesia, memberikan informasi terkait penelitian dasar maupun terapan untuk mendukung terapi regeneratif menggunakan sel punca, mengintegrasikan penelitian sel punca antar lembaga penelitian dan asosiasi peneliti, serta mewadahi pertukaran dan penyebaran informasi serta ide-ide untuk mendukung riset sel punca di Indonesia.
Pada kesempatan ini, terdapat empat orang moderator dan tiga belas orang pembicara yang akan mewakili keempat sesi berdasarkan keahliannya masing-masing, yang meliputi periset dasar sel punca, ahli pre-klinis sel punca, klinisi sel punca, serta perwakilan dari BRIN dan ASPI. Seminar ini adalah suatu bentuk perwujudan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang perkembangan penelitian dan terapi klinis sel punca yang ada, khususnya di Indonesia. Melalui rangkaian acara Seminar Kolaborasi dan Serial Workshop ini, BRIN dan ASPI berharap dapat menampung serta mewadahi para peneliti untuk bertukar informasi, berdiskusi dan berkolaborasi dalam mengembangkan riset dan aplikasi klinis sel punca di Indonesia.
Selain Seminar Kolaboratif yang dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2023 lalu, rangkaian acara ini juga terdiri dari beberapa Serial Workshop mengenai teknik-teknik dasar kultur in-vitro sel punca dari mulai proses kultur, karakterisasi sel punca, dan pengujian kualitas sekretomnya dengan tema “Deep into Basic In-Vitro MSCs Cell Culture: From Cells Expansion to Quality Assessment Test” yang dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2023, 25 Februari 2023, dan 25 Maret 2023 mendatang.